Saturday, 19 December 2009
ketika ibu business trip
umurku baru 15 hari ketika ibu harus keluar kota untuk urusan bisnisnya, ngikutin tender di sebuah perusahaan nasional yang berkantor pusat di jakarta. hari itulah untuk pertama kalinya aku ditinggal ibu seharian. nggak nginep sih. ibu berangkat dengan first flight dan kembali ke jogja dengan last flight. sedih juga seharian nggak melihat ibu. meskipun sedih, tapi aku juga berdoa supaya ibu menang tender.
doaku ternyata nggak sia-sia. aku ikutan seneng mendengar kabar bahwa ibu menang tender. "makasih atas doamu ya, bindi..." kata ibu sambil menciumiku. buat ibu, mendapat proyek di akhir tahun merupakan start yang bagus untuk mengawali tahun 2010 nanti. karena dengan adanya job akhir tahun, saat semua orang pengin berlibur, ibu justru bekerja keras. kata ibu, ini merupakan salah satu cara untuk membangun etos kerja terutama dalam menyongsong tahun baru yang berpengharapan.
proyek itu sendiri memang membuat ibu jadi super sibuk di akhir tahun ini. sejak diumumkan tender itu, ibu jadi rajin bolak-balik ke jakarta. dalam sepekan bisa 2 - 3 kali komuter jogja - jakarta.
aku nggak pengin protes. aku tahu, ibu pergi kan untuk mencari nafkah. nggak cuma nafkah buatku dan keluarga loh, tapi juga buat keluarga karyawan di kantor ibu. coba bayangkan kalo ibu nggak bekerja keras, betapa banyak orang yang akan dirugikan karena sudah menggantungkan hidup dengan bekerja di kantor ibu.
karenanya, aku nggak pengin jadi anak manja. aku pengin jadi anak mandiri nantinya. sekarang aku belajar untuk bisa nyaman diasuh siapapun di rumah. lagipula aku juga punya bapak yang juara dunia, yang bisa meninabobokkanku. aku juga punya mbok nem yang bisa mengurusku. aku juga punya eyang yang bisa menjagaku ketika bobok.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment