Sunday 6 December 2009

selapanan: potong rambut



ibu masih merasa sayang mencukur habis rambutku yang lebat dan melahirkan banyak pujian dari siapapun yang melihatku. "Nanti aja ya, kalo udah umur 3 bulan baru digundulin," kata ibuku selalu setiap ditanya kapan aku akan digundul.

dalam hati aku juga bertanya, apakah setiap bayi yang baru lahir rambutnya harus digundul? tetanggaku, yang usianya sebaya denganku, sudah digundul saat berumur 10 hari. bentuk kepalanya jadi aneh, ekspresi wajahnya juga jadi lucu banget. aku jadi membayangkan seperti apa rupaku jika digundul nanti.

ibu memang nggak pengin cepat-cepat menggunduliku. selain karena rambutku banyak dipuji orang, ibu masih takut jika terlalu dini digundul sementara mbun-mbun kepalaku masih belum kuat ntar bisa bikin aku kedinginan.

dalam tradisi jawa, potong rambut untuk bayi juga nggak berarti harus gundul kok. sekedar digunting dikit aja. setelah itu menyesuaikan kekuatan si bayi, kapan batok kepalanya siap digundulin.

tradisi potong rambut dalam budaya jawa ini dilakukan pada malam selapanan, ketika usiaku tepat 35 hari. malam itu banyak kerabat dan tetangga yang datang. rame deh, sampe aku bingung melihat wajah-wajah dewasa yang ada di sekelilingku. mereka juga berdoa bersama untukku. terharu jadinya. begitu banyak orang yang mendoakan aku... (aku janji, akan mewujudkan doa mereka yang mulia...)

setelah acara doa selesai, barulah rambutku digunting secara bergiliran. pertama-tama oleh bapak dan ibuku. lalu dilanjut dengan para sepuh, yaitu eyang kakung dan eyang semarang (kakaknya eyang kakung) yang juga menyempatkan hadir. kemudian giliran para budhe dan pakdhe menggunting rambutku, yaitu budhe dewi, budhe tutik, pakdhe totok...

guntingan rambutku dimasukkan dalam wadah kecil dan nantinya akan dituangkan di atas kubur ari-ariku.

oh ya, sebenarnya masih banyak pakdhe dan budheku loh. tapi ada yang datangnya telat karena kena macet di jalan (dari luar kota). sementara budhe dan pakdheku yang dari jakarta dan surabaya sudah berkunjung minggu lalu, bertetapan dengan long-weekend lebaran haji (idul adha).

eh, tau nggak...akhirnya ibu memutuskan hidangan malam itu adalah gule kambing dan gule ayam. hehehe..



rangkaian selapanan yang lain: klik di sini ya...

0 comments: